Transportasi

Wamendagri Bima Arya Sebut Banyak Pejabat Punya Sejarah Jadi Anker dan Roker

Apabila jalur transportasi umum yang tersedia sudah nyaman dan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi, maka hal itu tidak menjadi masalah.

Majalah Intra, Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan tak mempermasalahkan pejabat negara menggunakan transportasi umum selagi waktunya memungkinkan dan dinilai lebih hemat dan efisien.

“Buat teman-teman yang memang dari dulu juga, saya yakin banyak ya pejabat yang punya sejarah jadi anker (anak kereta) atau jadi roker (rombongan kereta), itu pasti sudah biasa,” kata Bima Arya dalam keterangannya di Jakarta, mengutip Antara, Jumat (7/2/2025).

Ia mengatakan, sering menggunakan transportasi umum dari kediamannya di Kota Bogor ke Jakarta saat masih menjadi pengajar di salah satu kampus.

“Kadang naik bus, nyambung Metro Mini, kadang naik kereta, enggak masalah begitu,” ujarnya.

Begitu pula saat dirinya masih menjabat sebagai Wali kota Bogor. Saat ada kegiatan di Jakarta, Bima juga sesekali memilih transportasi umum.

Bima mengatakan, penggunaan transportasi umum bagi pejabat lebih mempertimbangkan faktor waktu. Menurut dia, apabila agenda dari satu tempat ke tempat lain mepet, menggunakan transportasi umum menjadi kurang efisien.

“Tapi kalau pagi-pagi punya spare waktu, jam sembilan baru mulai giat (kegiatan), rasanya mungkin ke kantor naik transportasi publik,” jelas Bima.

Selain itu, penggunaan transportasi umum juga bergantung pada lokasi tempat tinggal masing-masing pejabat dengan tempat tujuan. Apabila jalur transportasi umum yang tersedia sudah nyaman dan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi, maka hal itu tidak menjadi masalah.

“Jadi menurut saya kasuistik dan sangat dilihat di mana domisili dan juga waktunya memungkinkan seperti apa,” tambahnya.

See also  Gelontorkan Rp26 Triliun untuk Transportasi, Janji Pramono Anung Jika Jadi Gubernur DKI Jakarta

Bima mengatakan, sempat menjawab tantangan menggunakan transportasi umum dengan menaiki Kereta Rel Listrik (KRL) dari Kota Bogor ke Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta pada Rabu (5/2).

Momen itu dimanfaatkannya untuk sekaligus menghitung waktu tempuh dari rumahnya ke kantor bila menggunakan transportasi umum.

“Karena belum pernah tuh [menghitung waktu tempuh] sampai Kantor Kemendagri itu berapa lama,” ujarnya..

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button