Pemerintah Prioritaskan Keselamatan Transportasi Menjelang Libur Nataru
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, pemerintah meningkatkan fokus pada keselamatan transportasi di berbagai moda, khususnya di wilayah rawan risiko. Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah untuk mempersiapkan langkah antisipasi guna memastikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan masyarakat selama periode libur panjang tersebut.
Majalah Intra, Jakarta –Pemerintah pusat memprioritaskan keselamatan transportasi dan peningkatan kewaspadaan di daerah rawan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah (Pemda) untuk lebih proaktif dalam mendata serta menginventarisasi kegiatan masyarakat selama periode tersebut.
Mendagri menekankan bahwa setiap aktivitas yang berpotensi menimbulkan kerawanan harus dikelola dengan baik dan terkoordinasi. Langkah ini bertujuan untuk meminimalkan risiko serta memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
“Kami meminta daerah-daerah untuk mempersiapkan diri secara optimal,” kata Tito dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta, Jumat (22/11/2024).
Fokus pada Transportasi Laut
Moda transportasi laut menjadi salah satu perhatian utama Mendagri. Tito mengingatkan pentingnya kewajiban pengelola kapal untuk menyediakan pelampung keselamatan (life vest) guna mengurangi risiko korban jiwa dalam kecelakaan laut. Sebagai langkah tindak lanjut, pihaknya akan menerbitkan Surat Edaran (SE) untuk mempertegas aturan ini.
“Kami akan memberikan Surat Edaran kepada Menteri Perhubungan, kepolisian, TNI, serta para syahbandar untuk mewajibkan pengelola kapal, termasuk kapal rakyat, menyiapkan pelampung keselamatan. Pengalaman menunjukkan bahwa rata-rata korban yang selamat adalah mereka yang menggunakan pelampung,” jelas Tito.
Pengendalian Harga Tiket Pesawat
Selain transportasi laut, Mendagri juga menyoroti kebijakan maskapai penerbangan yang sering menaikkan harga tiket hingga batas tertinggi selama musim liburan. Tito mengingatkan bahwa kebijakan tersebut dapat memicu keluhan masyarakat dan meningkatkan inflasi.
“Khususnya untuk rute ke daerah-daerah tujuan wisata atau daerah dengan mayoritas umat Kristiani yang akan merayakan Natal. Kami minta Kementerian Perhubungan memastikan harga tiket tetap terkendali,” tambahnya.
Pengelolaan Kerumunan di Daerah Wisata
Tito juga menekankan pentingnya pengelolaan kerumunan di daerah-daerah wisata, seperti Bali atau pantai-pantai yang biasanya dipadati pengunjung saat liburan. Koordinasi antara Pemda dan aparat keamanan diperlukan untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan, seperti tragedi penumpukan massa di Itaewon, Korea Selatan, pada 2022.
“Kegiatan massal harus diidentifikasi dengan baik dan diatur alur pergerakannya. Beberapa tempat seperti Ancol sudah berpengalaman mengelola ratusan ribu pengunjung. Namun, untuk daerah lain, koordinasi tambahan mungkin diperlukan,” jelasnya.
Rapat Forkopimda untuk Mitigasi Kerawanan
Mendagri mendorong kepala daerah untuk menggelar rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) guna mengidentifikasi dan mengantisipasi kerawanan khas di wilayah masing-masing. Selain itu, ketersediaan bahan pangan selama Nataru juga menjadi fokus, dengan memastikan tidak ada kelangkaan atau kenaikan harga yang signifikan.
“Kami akan memantau daerah mana yang sudah melaksanakan identifikasi kerawanan dan mana yang belum. Dengan langkah ini, kami berharap semua pihak dapat bekerja sama memastikan kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan selama Nataru,” pungkas Tito.
Dengan pendekatan yang komprehensif, pemerintah optimistis dapat menghadirkan perayaan Natal dan Tahun Baru yang aman, lancar, dan kondusif bagi seluruh masyarakat.