Transportasi

KAI Perkokoh Peran Sentral Transportasi Terintegrasi dan Berkelanjutan di Usia 100 Tahun

Sepanjang tahun 2024 Commuter Line mencatat 374,49 juta pengguna, meningkat 12,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Majalah Intra, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Group berkomitmen untuk terus memperkokoh peran sentral dalam transportasi nasional yang terintegrasi dan berkelanjutan dalam peringatan 100 tahun beroperasinya Kereta Rel Listrik (KRL) di Indonesia.

“KAI Group senantiasa bertransformasi untuk menjawab dinamika mobilitas urban dan regional yang semakin kompleks, serta mendukung visi pembangunan nasional menuju sistem transportasi yang berkelanjutan,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam acara perayaan 100 tahun KRL di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (23/4/2025).

Menurut dia, peringatan 100 tahun beroperasinya KRL di Indonesia menjadi refleksi atas perjalanan panjang sekaligus bukti nyata konsistensi KAI Group dalam menghadirkan moda transportasi massal yang modern, aman, dan berwawasan lingkungan.

“Commuter Line telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Sebagai bagian dari rangkaian perayaan KAI melalui anak perusahaannya KAI Commuter, menggelar Parade KRL Vintage bertajuk “100 Years of KRL: The Everlasting Urban Transport” atau “KRL, Angkutan Perkotaan Nyang Kagak Ade Matinye”.

Parade itu menampilkan evolusi sarana KRL dari masa ke masa, mulai dari rangkaian legendaris seperti KRL Tokyu 8500, ESS 3200, dan KRL Joko Kendil, hingga sarana generasi terbaru yang merepresentasikan masa depan transportasi urban.

“Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang nostalgia, tetapi juga menandai komitmen KAI Group dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang inklusif, efisien, serta selaras dengan kebutuhan masyarakat perkotaan dan kawasan penyangga,” ucap Didiek.

See also  KAI Logistik Sukses Kelola 27 Juta Ton Barang Sepanjang Tahun 2024

Sementara itu, Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan KRL pertama kali dioperasikan oleh Staats Spoorwegen (SS) pada 6 April 1925 untuk lintas Tanjungpriok – Meester Cornelis (Jatinegara).

Seabad kemudian, layanan Commuter Line telah tumbuh menjadi sistem transportasi andalan yang melayani lintas Jabodetabek, Yogyakarta – Palur, KA Prambanan Ekspres di Yogyakarta, serta KA lokal di wilayah Bandung dan Surabaya.

“Commuter Line kini telah menjadi urat nadi mobilitas masyarakat di wilayah metropolitan dan aglomerasi. Layanan ini memperkuat konektivitas antarkota serta mendukung terwujudnya kawasan perkotaan yang terintegrasi dan berorientasi lingkungan,” ujar Anne.

Sepanjang tahun 2024 Commuter Line mencatat 374,49 juta pengguna, meningkat 12,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tren positif ini berlanjut pada kuartal I 2025, dengan 93,77 juta pelanggan.

Tak hanya di Jabodetabek, peningkatan jumlah penumpang juga tercatat di wilayah Yogyakarta (naik dari 6,45 juta menjadi 7,97 juta), Bandung Raya (dari 14,72 juta menjadi 16,16 juta), dan Surabaya (dari 13,36 juta menjadi 14,73 juta).

Untuk memperkuat sarana dan meningkatkan layanan, KAI Commuter melakukan pengadaan 16 rangkaian Commuter Line baru dan 2 rangkaian retrofit yang diproduksi oleh PT INKA (Persero).

Selain itu, KAI juga merealisasikan pengadaan 11 rangkaian KRL impor dari CRRC Sifang, Tiongkok. Upaya ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam memperluas kapasitas dan modernisasi layanan.

KAI Group juga terus mendorong integrasi antarmoda untuk menciptakan pengalaman mobilitas yang seamless. Koneksi Commuter Line dengan LRT Jabodebek di stasiun Dukuh Atas BNI dan Cikoko, serta LRT Jabodebek dengan Kereta Cepat Jakarta–Bandung Whoosh di Halim menjadi bentuk nyata upaya mewujudkan transportasi publik yang cepat, mudah, dan terhubung.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button