KAI Kabarkan Progres Teranyar Pembangunan Stasiun Jatake yang Terkoneksi Langsung Pusat Perbelanjaan
Stasiun Jatake dirancang sebagai ruang hidup baru, bukan sekadar peron dan jalur.

Majalah Intra, Jakarta – Stasiun Jatake menjadi komitmen PT Kereta Api Indonesia (Persero) Group untuk mewujudkan transformasi layanan transportasi publik nasional. Stasiun yang berada di lintas Tanah Abang–Rangkasbitung kini telah mencapai progres 92,78 persen.
Pembangunan Stasiun Jatake bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan Commuter Line yang dikelola KAI Commuter sekaligus menghadirkan konsep baru stasiun terintegrasi yang terkoneksi langsung dengan pusat perbelanjaan.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, Stasiun Jatake merupakan representasi arah baru pengembangan perkeretaapian yang berorientasi pada integrasi kawasan, kenyamanan pelanggan, dan inovasi pelayanan.
“Stasiun ini tidak hanya menjawab kebutuhan teknis sebagai titik naik dan turun penumpang, tetapi juga dirancang sebagai ruang publik yang efisien, fungsional, dan selaras dengan gaya hidup masyarakat urban,” kata Anne melalui keterangan tertulis, belum laman ini
Untuk memudahkan pengguna Commuter Line sekaligus menunjang konektivitas stasiun dengan pusat perbelanjaan dan moda lanjutan dalam satu kawasan terpadu, KAI menerapkan konsep seamless integration di Stasiun Jatake. Hal tersebut selaras dengan pendekatan Transit Oriented Development (TOD) yang didorong KAI untuk menciptakan simpul mobilitas yang fungsional, serta mendukung pengembangan ekonomi lokal dan meningkatkan nilai kawasan.
“Stasiun Jatake dirancang sebagai ruang hidup baru, bukan sekadar peron dan jalur. Kami ingin masyarakat merasakan bahwa perjalanan dengan KAI adalah bagian dari pengalaman hidup yang lebih nyaman, aman, dan terkoneksi,” tegas Anne.
Selain itu, KAI juga tetap menjalankan kolaborasi dengan berbagai pihak yang berfokus pada mutu, keselamatan, serta layanan yang berorientasi pada pelanggan.
Stasiun yang terletak di Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang ini menjadi stasiun pertama yang dibangun KAI melalui kerja sama dengan pihak swasta menggunakan skema creative financing, tanpa mengandalkan dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Skema pendanaan tersebut sejalan dengan semangat efisiensi, inovasi, dan perluasan peran KAI dalam pembangunan berkelanjutan. Melalui proyek ini, KAI tidak hanya memperluas layanan, tetapi juga memperkuat peran sebagai katalis penggerak kota dan mitra pembangunan.
“KAI akan terus mendorong terwujudnya sistem transportasi massal yang terjangkau, berkelas dunia, dan relevan dengan kebutuhan masa depan. Stasiun Jatake adalah tonggak dari komitmen itu,” ujar Anne.