Wagub Jakarta Rano Karno Usul ke KemenPAN RB: PNS Wajib Gunakan Transportasi Umum
Dengan kebijakan yang diberlakukan di lingkungan Pemprov Jakarta terdapat kenaikan jumlah penumpang TransJakarta dan juga MRT mencapai 100 ribu orang.
Majalah Intra, Jakarta – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno ingin memberikan usulan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) agar kebijakan penggunaan transportasi umum bisa diimplementasikan ke seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di Jakarta.
“Kita berbisik, Yuk kita ngomong sama Menpan RB. Mudah-mudahan kalau PNS Jakarta semua Kementerian tidak menggunakan kendaraan pribadi, Semua dengan fasilitas Umum pemerintah DKI,” ujar Rano seperti dikutip, Kamis (26/6/2025).
Diketahui, untuk kebijakan menggunakan transportasi umum baru diterapkan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta.
Penerapan tersebut diberlakukan untuk setiap hari Rabu pada tiap minggunya agar seluruh ASN di Pemprov Jakarta menggunakan transportasi umum. Hal tersebut sebagaimana telah tertuang dalam Instruksi Gubernur (Ingin) Jakarta Nomor 6 Tahun 2025.
Ia mengatakan, dengan kebijakan yang diberlakukan di lingkungan Pemprov Jakarta terdapat kenaikan jumlah penumpang TransJakarta dan juga MRT mencapai 100 ribu orang.
“Tiap Rabu itu jumlah peningkatan penumpang baik TransJakarta maupun MRT 100.000 orang,” ucap Rano.
Menurut dia, ASN di Jakarta tidak mempunyai alasan untuk tidak mengikuti kebijakan soal menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu.
Pasalnya para ASN juga memiliki keistimewaan dengan menjadi salah satu dari 15 golongan yang memperoleh tarif istimewa yakni penggratisan biaya naik transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, dan juga LRT.
“Karena apa? Kita memberikan gratis Ke-15 golongan. Salah satunya adalah ASN,” ucapnya.
Rano mengatakan, apabila kebijakan PNS menggunakan transportasi umum, tak hanya di lingkungan Pemprov Jakarta namun di seluruh Kementerian yang ada di Jakarta, bisa berdampak mengurangi kemacetan yang ada.
“Yakin saya, satu, kemacetan akan berkurang. Kedua, emisi karbon akan berkurang, dan kenikmatan masyarakat Jakarta akan lebih bertambah,” ucapnya.
